Aluminium hidroksida (ATH) adalah bubuk amorf berwarna putih. Ini adalah hidroksida amfoterik. Aluminium hidroksida ultrahalus Stabil pada suhu ruangan. Tidak menghasilkan polusi sekunder selama pembakaran. Memiliki tingkat keputihan yang tinggi dan sifat warna yang sangat baik.
ATH berukuran nano meningkatkan indeks oksigen pembatas polimer tahan api. Hal ini meningkatkan ketahanan api, meningkatkan kehalusan permukaan, kekuatan mekanis, dan sifat listrik. ATH juga meningkatkan ketahanan terhadap arus bocor, ketahanan busur api, dan ketahanan aus.
ATH bekerja dengan baik bila dikombinasikan dengan penghambat api lainnya. Sifatnya sinergis, tidak mudah menguap, tidak beracun, dan tidak korosif. ATH tersedia dalam jumlah besar dan murah. Oleh karena itu, ATH banyak digunakan sebagai penghambat api anorganik.

Keunggulan Penghambat Api Aluminium Hidroksida
Aluminium hidroksida ultrafine tetap stabil dalam kondisi fisik dan bahan kimia Sifat-sifatnya yang unggul pada suhu ruangan, tidak menghasilkan polusi sekunder selama pembakaran, dan menawarkan tingkat keputihan yang tinggi dengan performa warna yang sangat baik. Aluminium hidroksida berukuran nano tidak hanya meningkatkan indeks oksigen pembatas polimer, meningkatkan ketahanan api, tetapi juga meningkatkan kehalusan permukaan polimer, serta kinerja mekanis dan listrik. Aluminium hidroksida juga memperkuat ketahanan terhadap arus bocor, ketahanan busur api, dan ketahanan aus. Lebih lanjut, aluminium hidroksida menunjukkan efek sinergis yang ideal ketika digunakan bersama dengan penghambat api lainnya. Sifatnya yang tidak mudah menguap, tidak beracun, tidak korosif, melimpah, dan hemat biaya menjadikannya penghambat api anorganik yang banyak digunakan.
Metode Persiapan Mikro-Serbuk Aluminium Hidroksida Ultrahalus
Metode Fisika

Pembuatan bubuk aluminium hidroksida secara umum dapat dilakukan melalui metode fisika dan kimia. Metode fisika melibatkan penghancuran blok atau granul ATH menggunakan pabrik bolas, pabrik getaran, atau pabrik jets. Bahan tersebut dipecah menjadi partikel yang lebih halus melalui deformasi dan fraktur, diikuti dengan modifikasi permukaan untuk meningkatkan kinerja jika diperlukan. Proses ini biasanya menggunakan partikel aluminium hidroksida kasar dari pabrik alumina sebagai bahan baku, yang kemudian diproses melalui penggilingan jet dispersi dan klasifikasi udara untuk mendapatkan ATH ultrafine. Metode fisik ini memiliki biaya rendah, hasil tinggi, dan pemrosesan sederhana. Namun, ukuran partikel Distribusinya relatif luas (biasanya 5–15 μm), morfologi partikelnya tidak teratur, dan tingkat keputihan serta kemurniannya bergantung pada bahan baku ATH. Oleh karena itu, produk ini cocok untuk aplikasi dengan persyaratan kemurnian, ukuran partikel, dan morfologi yang tidak terlalu ketat.
Metode Kimia

- Metode Penyemaian
Metode penyemaian melibatkan penambahan biji ATH ultrafine ke dalam larutan natrium aluminat yang telah disiapkan untuk menghasilkan bubuk ATH yang lebih halus dan murni. Kualitas kristal biji merupakan faktor kunci yang memengaruhi distribusi ukuran partikel. - Metode Sol–Gel
Metode ini menghidrolisis senyawa aluminium pada suhu bak, kecepatan pengadukan, dan kondisi pH yang terkontrol untuk membentuk koloid ATH, yang kemudian diubah menjadi gel. Setelah pengeringan dan penggilingan, diperoleh bubuk ATH ultrahalus dengan ukuran partikel yang lebih kecil. - Metode Presipitasi
Metode presipitasi meliputi: presipitasi langsung Dan presipitasi homogenPresipitasi langsung melibatkan penambahan presipitan ke dalam larutan aluminat dalam kondisi terkendali untuk menghasilkan ATH ultrafine dengan kemurnian tinggi. Efisiensi pencampuran presipitan dan larutan sangat penting bagi sifat produk akhir. Presipitasi homogen berbeda dari presipitasi langsung karena laju presipitasinya lebih bertahap, sehingga menghasilkan karakteristik bubuk yang berbeda. - Metode Hidrotermal
Dalam sintesis hidrotermal, bahan mentah bereaksi dalam media pelarut organik pada suhu dan tekanan tinggi dalam bejana reaksi tertutup untuk menghasilkan bubuk ATH. - Metode Karbonasi
Metode karbonasi memasukkan CO₂ ke dalam larutan natrium aluminat. Dengan mengendalikan kondisi reaksi, ATH ultrafine dapat diproduksi.
Bubuk Epik
Sebagai bahan penghambat api utama, aluminium hidroksida ultrafine semakin diminati dalam industri plastik, karet, kabel, pelapis, dan industri lainnya. Mencapai kualitas yang stabil dan ukuran partikel ultrafine membutuhkan teknologi pemrosesan bubuk yang canggih. Epic Powder, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam penggilingan dan klasifikasi ultrafine, menyediakan solusi khusus menggunakan ball mill, jet mill, pengklasifikasi udara, dan peralatan modifikasi permukaan. Dengan teknologi yang andal dan keahlian profesional, Epic Powder memastikan produksi mikro-serbuk ATH berkinerja tinggi yang efisien dan presisi, membantu pelanggan memaksimalkan nilai produk di pasar penghambat api yang kompetitif.