Ikhtisar Silikon-Karbon Anoda: Pilihan yang Tak Terelakkan Melampaui Batasan Grafit

Anoda Grafit Mencapai Batas Kinerjanya
Saat ini, grafit mendominasi bahan anoda baterai litium, menguasai lebih dari 80% pangsa pasar. Kapasitas teoritisnya adalah 372 mAh/g, sementara kinerja praktisnya telah mencapai sekitar 360 mAh/g — hampir mencapai batas teoritis.
Namun, seiring meningkatnya permintaan kendaraan listrik, elektronik 3C, dan sistem penyimpanan energi terhadap kepadatan energi yang lebih tinggi dan pengisian daya yang lebih cepat, anoda grafit tidak lagi dapat memenuhi persyaratan tersebut. Oleh karena itu, anoda berbasis silikon muncul sebagai satu-satunya solusi generasi mendatang yang skalabel.
Kapasitas Teoritis Ultra-Tinggi Silikon sebesar 4200 mAh/g
Silikon memiliki kapasitas teoritis melebihi 4200 mAh/g — lebih dari 10 kali lipat kapasitas grafit — dengan potensi litium rendah (0,3–0,5 V vs Li/Li+) dan kinerja pengisian cepat yang sangat baik. Lebih lanjut, silikon merupakan unsur paling melimpah kedua di kerak bumi, sehingga membuatnya tersedia secara luas dan kompetitif dari segi harga.
Namun, kelemahan utamanya terletak pada ekspansi volume 300% selama litiasi, yang menyebabkan penghancuran partikel, pecahnya lapisan SEI, dan pemudaran kapasitas yang parah (hanya 300–500 siklus). Efisiensi coulombik awal (ICE) juga relatif rendah (65–85% vs. 90–94% untuk grafit).

Keunggulan dan Tantangan Anoda Silikon-Karbon: Energi Tinggi Bertemu Hambatan Rekayasa
Keuntungan
- 20–50% Kepadatan Energi Lebih Tinggi: Bila dipasangkan dengan katoda nikel tinggi, anoda Si–C memungkinkan kepadatan energi sel melebihi 300 Wh/kg.
- Performa Pengisian Cepat yang Unggul: Perilaku lithiasi isotropik silikon memungkinkan pengisian daya berkecepatan tinggi, ideal untuk telepon pintar AI, PC, dan sel silinder besar seperti 4680.
- Bahan Baku yang Berlimpah:Salan, bubuk silikon, dan SiO₂ memiliki rantai pasokan domestik yang lengkap, memastikan keamanan sumber daya dan stabilitas biaya.
Kekurangan
- Ekspansi Volume BesarPerluasan 300% menimbulkan tantangan tingkat sistem pada desain elektroda, pengikat, elektrolit, dan jaringan konduktif.
- Efisiensi Awal Rendah: Kehilangan litium yang signifikan selama siklus pertama memerlukan pra-litiasi atau kompensasi litium katoda, yang meningkatkan biaya dan kompleksitas proses.
- Siklus Hidup Terbatas:Peningkatan bergantung pada rekayasa nano, struktur karbon berpori, pengikat elastis (misalnya, PAA), CNT berdinding tunggal, dan aditif elektrolit (FEC/VC).
- Biaya TinggiPada tahun 2024, harga anoda Si–C premium sekitar ¥200.000/ton, jauh lebih tinggi daripada grafit (¥30.000–50.000/ton). Pengurangan biaya akan bergantung pada peningkatan skala, lokalisasi peralatan, dan produksi silana secara mandiri.
BUBUK EPIK: Canggih Menggiling Dan Klasifikasi Solusi untuk Anoda Silikon-Karbon

Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dalam ultrafine rekayasa serbuk, BUBUK EPIK menyediakan solusi terintegrasi untuk bahan anoda silikon-karbon — dari penggilingan skala nanometer ke klasifikasi presisi dan karbon lapisan.
- Memanfaatkan gas inert pabrik jet untuk mencegah oksidasi dan kontaminasi.
- Menggunakan sistem klasifikasi loop tertutup untuk presisi ukuran partikel kontrol.
- Mendukung penggilingan komposit nano-silikon, grafit, dan karbon konduktif.
- Menawarkan lini skala laboratorium, skala pilot, dan skala produksi yang dapat disesuaikan untuk mempercepat industrialisasi.
Melalui penggilingan efisiensi tinggi dan teknologi klasifikasi yang tepat dari EPIC POWDER, bahan anoda silikon-karbon mencapai kontrol ukuran partikel, struktur stabil, dan luas permukaan spesifik yang dioptimalkan — menghasilkan peningkatan kinerja dan pengurangan biaya. EPIC POWDER terus memberdayakan generasi berikutnya material baterai litium berenergi tinggi dengan solusi pemrosesan bubuk canggih.